Sumber: http://passionmagz.com/wp-content/uploads/2009/08/2009_06_08_12_20_07_red-meat-d.jpg
Daging merupakan salah satu makanan yang banyak di gemari, tentu baik di indonesia maupun mancanegara. Hingga saat ini tidak ada satu budaya pun yang melarang pengikutnya mengkonsumsi daging merah, seperti daging kambing, daging sapi maupun domba. Faktor itu pula yang menyebabkan jumlah penikmat daging kambing kian bertambah.
Di beberapa negara, permintaan akan daging kambing melebihi persedian yang tersedia, apalagi menjelang datangnya bulan Ramadhan Termasuk di indonesia. Ternak kambing selain di ambing dagingnya, bisa dibudidayakan untuk diambil bulu dan susunya. Susu kambing bisa di konsumsi sebagai minuman atau diolah menjadi keju dan perlengkapan bahan masakan.
Selama ini daging kambing dianggap sebagai penyebab utama hipertensi. Perlu diketahui, hipertensi maupun penyakit jantung tidak muncul begitu saja. Artinya, penyakit tersebut diderita akibat pola konsumsi makanan yang keliru. Misalnya, terlalu banyak menyantap makanan berlemak, berkolesterol tinggi, berserat rendah atau mengandung garam tinggi. Jadi, tidak benar ada pendapat, bahwa makan daging kambing akan tiba-tiba menderita hipertensi atau serangan jantung.
Seandainya benar terjadi seseorang makan daging kambing, lalu tekanan darahnya naik atau mengalami serangan jantung, kesalahan tidak semata-mata terletak pada daging kambing yang di santap. Melainkan kadar kolesterol yang melewati ambang batas. Memang, setelah mengkonsumsi daging kambing badan terasa gerah atau panas berlebihan bahkan bisa menyebabkan pusing pada sebagian orang.
Oleh sebab itu sebaiknya dibatasi mengkonsumsi daging merah, termasuk daging kambing dalam porsi yang wajar. Semua jenis makanan bila dikonsumsi berlebihan berefek kurang baik bagi kesehatan.
Daging merupakan salah satu makanan yang banyak di gemari, tentu baik di indonesia maupun mancanegara. Hingga saat ini tidak ada satu budaya pun yang melarang pengikutnya mengkonsumsi daging merah, seperti daging kambing, daging sapi maupun domba. Faktor itu pula yang menyebabkan jumlah penikmat daging kambing kian bertambah.
Di beberapa negara, permintaan akan daging kambing melebihi persedian yang tersedia, apalagi menjelang datangnya bulan Ramadhan Termasuk di indonesia. Ternak kambing selain di ambing dagingnya, bisa dibudidayakan untuk diambil bulu dan susunya. Susu kambing bisa di konsumsi sebagai minuman atau diolah menjadi keju dan perlengkapan bahan masakan.
Selama ini daging kambing dianggap sebagai penyebab utama hipertensi. Perlu diketahui, hipertensi maupun penyakit jantung tidak muncul begitu saja. Artinya, penyakit tersebut diderita akibat pola konsumsi makanan yang keliru. Misalnya, terlalu banyak menyantap makanan berlemak, berkolesterol tinggi, berserat rendah atau mengandung garam tinggi. Jadi, tidak benar ada pendapat, bahwa makan daging kambing akan tiba-tiba menderita hipertensi atau serangan jantung.
Seandainya benar terjadi seseorang makan daging kambing, lalu tekanan darahnya naik atau mengalami serangan jantung, kesalahan tidak semata-mata terletak pada daging kambing yang di santap. Melainkan kadar kolesterol yang melewati ambang batas. Memang, setelah mengkonsumsi daging kambing badan terasa gerah atau panas berlebihan bahkan bisa menyebabkan pusing pada sebagian orang.
Oleh sebab itu sebaiknya dibatasi mengkonsumsi daging merah, termasuk daging kambing dalam porsi yang wajar. Semua jenis makanan bila dikonsumsi berlebihan berefek kurang baik bagi kesehatan.
Title : Daging Kambing Bukan Penyebab Utama Hipertensi
Description : Sumber: http://passionmagz.com/wp-content/uploads/2009/08/2009_06_08_12_20_07_red-meat-d.jpg Daging merupakan salah satu makanan yang banya...
Description : Sumber: http://passionmagz.com/wp-content/uploads/2009/08/2009_06_08_12_20_07_red-meat-d.jpg Daging merupakan salah satu makanan yang banya...
0 Response to "Daging Kambing Bukan Penyebab Utama Hipertensi"
Posting Komentar