Sumber: http://64.203.71.11/kompas-cetak/0608/28/humaniora/2908675.htm
Saat ini pasien penderita jantung atau stroke kian meningkat jumlahnya. Tidak hanya itu, usia pasien pun makin muda. Hal ini disebabkan karena tingginya tingkat tekanan hidup dan tidak terjaganya gaya hidup.
Jika pola atau gaya hidup tidak terjaga dan bahkan salah kaprah, lambat laun akan terjadi aterosklerosis pada tubuh kita. "Aterosklerosis adalah suatu kelainan pembuluh darah jantung (koroner) yang makin menyempit," kata Prof dr Slamet Suyono MD, Ketua Perhimpunan Penyakit Aterosklerosis dan Penyakit Vaskuler Indonesia, Sabtu (26/8) di Jakarta.
Akibat menyempitnya pembuluh darah, jantung tidak mendapatkan makanan. Padahal, jantung berdenyut terus setiap hari dan memerlukan kalori yang didapatkan dari darah yang mengalir ke jantung, Akibat penyempitan pembuluh darah, maka jantung pun tidak mendapatkan makanan sehingga terjadilah serangan jantung.
Sekarang ada kecenderungan serangan jantung makin lama makin meningkat jumlahnya, baik di dunia maupun di Indonesia. Ini akibat gaya hidup yang salah. Kini kita cenderung mengonsumsi makanan yang banyak mengandung kalori, seperti nasi, lemak, gula, dan garam.
Jika kita makan berlebihan, maka akan mengakibatkan kegemukan. Kolesterol meningkat, penyakit gula juga akan muncul. Semua faktor tersebut akan menyebabkan aterosklerosis.
Di samping itu, masyarakat kita juga terlalu sibuk bekerja dari pagi hingga malam hari. Misalnya seharian duduk di depan komputer sehingga tidak ada kesempatan untuk berolahraga atau menggerakkan badan. Padahal, berolahraga sangat penting untuk memperlancar pembuluh darah.
Banyaknya pekerjaan juga dapat mengakibatkan stres yang tinggi karena harus mengejar target. Itu semua adalah faktor yang menunjang penyempitan pembuluh darah.
"Aterosklerosis adalah hulunya, hilirnya adalah serangan jantung. Karena itu kita harus mencegah jangan sampai terjadi stroke ataupun serangan jantung," kata Slamet Suyono.
Ubah gaya hidup
Untuk mencegah agar tidak terjadi aterosklerosis yang berakibat pada serangan jantung atau stroke, kita harus mengubah gaya hidup yang salah.
"Jangan menunggu mengubah gaya hidup kalau sudah berusia 40 tahun ke atas, tetapi sejak anak-anak gaya hidup harus dijaga. Anak-anak sekarang banyak yang gemuk karena makan makanan berlemak, junk food, dan tidak banyak bergerak. Sekarang anak-anak justru banyak main game di depan televisi atau komputer," kata Slamet Suyono.
Makanan yang tidak dijaga akan meningkatkan kadar kolesterol, darah tinggi, gula juga meningkat, ditambah lagi polusi udara sehingga pembuluh darah makin menyempit. Faktor-faktor ini harus dicegah dari awal.
Remaja pun sudah harus diberi pendidikan mengenai kesehatan, terutama hal-hal buruk apa yang akan terjadi jika kita tidak menjaga pola makan. (LOK)
Saat ini pasien penderita jantung atau stroke kian meningkat jumlahnya. Tidak hanya itu, usia pasien pun makin muda. Hal ini disebabkan karena tingginya tingkat tekanan hidup dan tidak terjaganya gaya hidup.
Jika pola atau gaya hidup tidak terjaga dan bahkan salah kaprah, lambat laun akan terjadi aterosklerosis pada tubuh kita. "Aterosklerosis adalah suatu kelainan pembuluh darah jantung (koroner) yang makin menyempit," kata Prof dr Slamet Suyono MD, Ketua Perhimpunan Penyakit Aterosklerosis dan Penyakit Vaskuler Indonesia, Sabtu (26/8) di Jakarta.
Akibat menyempitnya pembuluh darah, jantung tidak mendapatkan makanan. Padahal, jantung berdenyut terus setiap hari dan memerlukan kalori yang didapatkan dari darah yang mengalir ke jantung, Akibat penyempitan pembuluh darah, maka jantung pun tidak mendapatkan makanan sehingga terjadilah serangan jantung.
Sekarang ada kecenderungan serangan jantung makin lama makin meningkat jumlahnya, baik di dunia maupun di Indonesia. Ini akibat gaya hidup yang salah. Kini kita cenderung mengonsumsi makanan yang banyak mengandung kalori, seperti nasi, lemak, gula, dan garam.
Jika kita makan berlebihan, maka akan mengakibatkan kegemukan. Kolesterol meningkat, penyakit gula juga akan muncul. Semua faktor tersebut akan menyebabkan aterosklerosis.
Di samping itu, masyarakat kita juga terlalu sibuk bekerja dari pagi hingga malam hari. Misalnya seharian duduk di depan komputer sehingga tidak ada kesempatan untuk berolahraga atau menggerakkan badan. Padahal, berolahraga sangat penting untuk memperlancar pembuluh darah.
Banyaknya pekerjaan juga dapat mengakibatkan stres yang tinggi karena harus mengejar target. Itu semua adalah faktor yang menunjang penyempitan pembuluh darah.
"Aterosklerosis adalah hulunya, hilirnya adalah serangan jantung. Karena itu kita harus mencegah jangan sampai terjadi stroke ataupun serangan jantung," kata Slamet Suyono.
Ubah gaya hidup
Untuk mencegah agar tidak terjadi aterosklerosis yang berakibat pada serangan jantung atau stroke, kita harus mengubah gaya hidup yang salah.
"Jangan menunggu mengubah gaya hidup kalau sudah berusia 40 tahun ke atas, tetapi sejak anak-anak gaya hidup harus dijaga. Anak-anak sekarang banyak yang gemuk karena makan makanan berlemak, junk food, dan tidak banyak bergerak. Sekarang anak-anak justru banyak main game di depan televisi atau komputer," kata Slamet Suyono.
Makanan yang tidak dijaga akan meningkatkan kadar kolesterol, darah tinggi, gula juga meningkat, ditambah lagi polusi udara sehingga pembuluh darah makin menyempit. Faktor-faktor ini harus dicegah dari awal.
Remaja pun sudah harus diberi pendidikan mengenai kesehatan, terutama hal-hal buruk apa yang akan terjadi jika kita tidak menjaga pola makan. (LOK)
Title : Menjaga Gaya Hidup, Menghindari Aterosklerosis
Description : Sumber: http://64.203.71.11/kompas-cetak/0608/28/humaniora/2908675.htm Saat ini pasien penderita jantung atau stroke kian meningkat jumlahny...
Description : Sumber: http://64.203.71.11/kompas-cetak/0608/28/humaniora/2908675.htm Saat ini pasien penderita jantung atau stroke kian meningkat jumlahny...
0 Response to "Menjaga Gaya Hidup, Menghindari Aterosklerosis"
Posting Komentar